BeritajawaDalam perhitungan cepat (quick count) yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada Rabu (25/2) pukul 17.22 WIB, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berhasil menempatkan diri di puncak perolehan suara. Dengan 58,73 persen dukungan dari 77,90 persen suara yang telah dihitung, mereka menunjukkan keunggulan yang signifikan.

Sementara itu, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, tercatat meraih 25,31 persen suara, menjadi pesaing utama Prabowo-Gibran. Di sisi lain, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memperoleh 15,95 persen suara, menempati posisi ketiga dalam hasil quick count tersebut. 

Hasil ini memberikan gambaran awal potensi kemenangan bagi Prabowo dan Gibran dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden. Meski quick count bukan hasil resmi, namun hasil ini dapat menjadi indikator awal bagi masyarakat terkait tren dukungan pemilih. Seiring berjalannya waktu, perlu diingat bahwa hasil resmi yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menjadi penentu akhir yang sah. 

Selain hasil quick count dari Litbang Kompas, keunggulan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga terlihat dari perhitungan cepat lembaga survei lainnya. Charta Politika mencatatkan dukungan sebesar 57,72 persen dari 78,05 persen suara yang telah dihitung, sementara LSI menunjukkan angka 57,26 persen dari 70,6 persen suara yang masuk. Hasil ini semakin memperkuat posisi unggul Prabowo-Gibran dalam persaingan pemilihan presiden dan wakil presiden. 

Pengamat kajian politik dan keamanan internasional, Ian Wilson, dari Universitas Murdoch, memberikan pandangannya terhadap potensi masa depan Indonesia jika Prabowo Subianto kelak menang dalam Pemilihan Presiden 2024. Dalam opini yang dirilis di situs Fulcrum pada Selasa (30/1), Wilson memproyeksikan kemungkinan adanya perluasan pendekatan pemerintahan yang 'tanpa oposisi', yang disertai dengan kerangka nasionalis untuk menjaga persatuan. 

Pentingnya dicatat bahwa pandangan tersebut adalah sebatas prediksi dan analisis dari seorang pengamat. Sementara itu, koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon capres-cawapres dalam pemilihan kali ini terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PSI, PAN, PBB, dan Partai Gelora. Koalisi ini mencerminkan kolaborasi partai-partai besar dalam upaya meraih dukungan luas dari pemilih Indonesia.